Selasa, 18 Mei 2010

BARONGSAI

Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok dengan mengunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi. Dan tebagi ata dua bagian tarian dari utara dan dari selatan. Yang terkenal adalah bagian selatan dan paling populer di dunia. Bagian selatan terdiri dari 3 bagian utama warna yang mengambil cerita dari kisah tiga negara. Barongsai kuning emas respresentasi Liu Bei, Barongsai merah yang paling banyak digunakan reprensentasi Guan Yu. Dan Terakhir barongsai hitam representasi Zhang fei. Selain itu juga ada bagian barongsai yang menjadi subbagian diambil dari 3 jendral milik liu bei. seperti barongsai hijau representasi Zhou yun, barongsai kuning representasi Huang zhong, barongsai putih representasi Ma Chao.

Sejarah

Barongsai sebenarnya bukan Budaya Tionghoa 100% adanya pengaruh budaya dari India, sebenarnya barong sai itu terpengaruh dari Agama Buddha yang masuk dari India, karena Masyarakat tTionghoa itu tidak mengenal singa, dengan pengaruhnya agama Buddha di Tionghoa, mempengaruhi sistem strata sosial Masyarakat Tionghoa.

Kesenian Barongsai mulai populer di zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda

Barongsai di Indonesia
Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan[3].

Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika jaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai. Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Karena situasi politik pada waktu itu, segala macam bentuk kebudayaan Tionghoa di Indonesia dibungkam. Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi. Perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya. Banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan. Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang tak hanya kaum muda Tionghoa yang memainkan barongsai, tetapi banyak pula kaum muda non tionghoa Indonesia yang ikut serta
Barongsai di Indonesia mengalami masa jaya pada masa perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Setiap perkumpulan Tionghoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki perkumpulan barongsai.

Perkembangan barongsai sempat terhenti pada 1965 setelah meletusnya G -30- S/PKI. Pemerintah memang sudah membatasi peribadatan dan kebudayaan Tionghoa sejak tahun 1960-an dengan alasan menghambat asimilasi.

Perubahan situasi politik membangkitkan kembali seni barongsai dan berbagai kebudayaan Tionghoa lainnya. Sejumlah perkumpulan barongsai pun kembali bermunculan. Sekarang, tak hanya kaum Tionghoa yang memainkan barongsai, tapi juga Non Thionghoa.

Pada Era sekarang Barongsai Sudah sangat Populer dan Sekarang Sudah banyak klub - klub tumbuh pesat
barongsai di Indonesia, sayangnya Kesempatan ini disalah gunakan, banyaknya timbul Barongsai pengamen dijalan.

Barongsai Ada 2 tipe Katogori dalam pemakaiannya :
1. Untuk Ritual
2. Untuk Olahraga/ Kesenian

Kalo untuk ritual Biasanya digunakan dengan upacara sembayang terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk mampu mengusir roh- roh jahat dimuka bumi. Barongsai yang di sembayangkan kadang juga menggunakan medium dewa - dewa lokal atau dewa dewa tertentu dipanggil untuk biasa main bersama dengan pelakunya barongsai alias keadaan kesurupan atau Loktung. Dulu tahun 1950 sampai 1970. Masih mengunakan pratek ini, sementara tahun 2002. Semenjak pemerintahan gusdur ada perbuahan perilaku Budaya, Sehingga terdapat Perbandingan besar antara Barongsai untuk Ritual dan Barongsai untuk Kesenian.

Perbedaan mendasar adalah kalo barongsai mengunakan tehnik kesurupan / Lokthung bisanya mampu bermain dalam 24 jam tanpa henti, Dan sipelakunya tidak mengalami kelelahan sedikitpun.

Dibanding Barongsai untuk kesenian jauh lebih sebentar daripada barongsai Ritual mampu bermain secara 2 jam. Perbedaannya kalo yang kesenian jauh lebih akrobatik dari pada Barong sai lokal.

Dalam budaya Nasionak Barongsai juga mengalami asimilasi budaya dengan Barong di Bali. Mememiliki Ciri khas yang sama.

Bedanya Barongsai pengamen dengan Barongsai kesenian apa ?.

Jwab Barongsai pengamen kalo di tes dengan kepiting yang dikurung dengan sangkar dan disebelahnya di taruh angpao. Kalo dia ambil itu angpao berarti dia barong sai pengamen, selain itu kita tes degan tombak dan di sebelahnya diberi jeruk disisi kiri dan kanan, bila dia pemain asli dia akan meniti terlebih dahulu, lalu jeruknya diambil terlebih dahulu, lalu kemudian dia meniti kembali tombak tersebut. lalu diambil hap, Hasilnya ada temukan Barong sai Asli kesenian, Kalo palsu dia ambil angpao Duluan.
Bagaimana Barong sai bisa masuk Tingkok ternyata ada sejarah membuktikan bahwa Tiongkok pada era awal dinasti han utara tidak mengenal singa. Ketika masuk kedalam 6 dinasti baru,

0 komentar:

Posting Komentar