Rabu, 10 November 2010

Special

Spesial

Tentu ini bukan jawaban seorang pembeli atas pertanyaan martabak, yang
biasa atau spesial? Arti spesial di sini menyangkut diri Anda sebagai
manusia.

Suatu hari seorang penceramah terkenal membuka seminarnya dengan cara
unik.
Sambil memegang uang pecahan AS $ 100, ia bertanya kepada
hadiri, "Siapa
yang mau uang ini?" Tampak banyak tangan diacungkan. Pertanda banyak
minat.

"Saya akan berikan ini kepada salah satu dari Anda sekalian, tapi
sebelumnya perkenankanlah saya melakukan ini." Ia berdiri mendekati
hadirin. Uang itu diremas-remas dengan tangannya sampai berlipat-
lipat. Lalu bertanya lagi, "Siapa yang masih mau uang ini?" Jumlah
tangan yang teracung tak berkurang.

"Baiklah," jawabnya, "apa jadinya bila saya melakukan ini?" ujarnya
sambil
menjatuhkan uang itu ke lantai dan menginjak-injaknya dengan
sepatunya. Meski masih utuh, kini uang itu jadi amat kotor dan tak
mulus lagi. "Nah, apakah sekarang masih ada yang berminat?" Tangan-
tangan yang mengacung masih tetap banyak.

"Hadirin sekalian, Anda baru saja menghadapi sebuah pelajaran
penting. Apa
pun yang terjadi dengan uang ini, Anda masih bermiat karena apa yang
saya
lakukan tidak akan mengurangi nilainya. Biarpun lecek dan kotor, uang
itu tetap
bernilai 100 dolar."

Dalam kehidupan ini kita pernah beberapa kali terjatuh, terkoyak, dan
berlepotan kotoran akibat keputusan yang kita buat dan situasi yang
menerpa kita. Dalam kondisi seperti itu, kita merasa tak berharga,
tak berarti.
Padahal apa pun yang telah dan akan terjadi, Anda tidak
pernah akan kehilangan nilai di
mata mereka yang mencintai Anda.
Jangan pernah lupa - Anda spesial.

0 komentar:

Posting Komentar