Rabu, 10 November 2010

Anak Buta

Seorang
anak buta duduk bersila di
sebuah tangga pintu masuk
pada sebuah supermarket. Yup,
dia adalah pengemis yang
mengharapkan belas kasihan
dari para pengunjung yang
berlalu lalang di depannya.
Sebuah kaleng bekas berdiri
tegak di depan anak itu dengan
hanya beberapa keping uang
receh di dalamnya, sedangkan
kedua tangannya memegang
sebuah papan yang bertuliskan
“ Saya buta, kasihanilah saya.”
Ada Seorang pria yang
kebetulan lewat di depan anak
kecil itu. Ia merogoh sakunya,
mengeluarkan beberapa keping
uang receh, lalu
memasukkannya ke dalam
kaleng anak itu. Sejenak, pria itu
memandang dan
memperhatikan tulisan yang
terpampang pada papan.
Seperti sedang memikirkan
sesuatu, dahinya mulai
bergerak-gerak.
Lalu pria itu meminta papan
yang dibawa anak itu,
membaliknya, dan menuliskan
beberapa kata di atasnya.
Sambil tersenyum, pria itu
kemudian mengembalikan
papan tersebut, lalu pergi
meninggalkannya. Sepeninggal
pria itu, uang recehan
pengunjung supermarket mulai
mengalir lebih deras ke dalam
kaleng anak itu. Kurang dari
satu jam, kaleng anak itu sudah
hampir penuh. Sebuah rejeki
yang luar biasa bagi anak itu.
Beberapa waktu kemudian pria
itu kembali menemui si anak
lalu menyapanya. Si anak
berterima kasih kepada pria itu,
lalu menanyakan apa yang
ditulis sang pria di papan
miliknya. Pria itu menjawab,
“ Saya menulis, ‘Hari yang
sangat indah, tetapi saya tidak
bisa melihatnya. ’ Saya hanya
ingin mengutarakan betapa
beruntungnya orang masih bisa
melihat. Saya tidak ingin
pengunjung memberikan
uangnya hanya sekedar
kasihan sama kamu. Saya ingin
mereka memberi atas dasar
terima kasih karena telah
diingatkan untuk selalu
bersyukur. ”
Pria itu mel
anjutkan kata-
katanya, “Selain untuk
menambah penghasilanmu,
saya ingin memberi
pemahaman bahwa ketika
hidup memberimu 100 alasan
untuk menangis, tunjukkanlah
bahwa masih ada 1000 alasan
untuk tersenyum.”

dari:Mei Lian 刘

0 komentar:

Posting Komentar