Rabu, 10 November 2010

"Cukup Itu Berapa?"

"Cukup Itu Berapa?"

Sebuah renungan :
Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.Mata air itu
bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.

Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang
diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si
petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan
di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang
kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk
disimpan disana.

Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua
karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih
kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum
cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya
petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah
bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata
"cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?
Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan
dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya
kurang pengertian. Ana k-anak menganggap orang tuanya kurang murah
hati.
Semua merasa kurang dan kurang. Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.

Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh
orang yang bisa mensyukuri.

Tak perlu takut berkata cukup.Mengucapkan kata cukup bukan berarti
kita berhenti berusaha dan berkarya...
"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas
diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita
terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan
manusia membuat kita sulit berkata cukup.
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari
ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

0 komentar:

Posting Komentar