*Pakis dan Bambu.*
*Ada seorang pria yang putus asa danmau meninggalkan segalanya. Meninggalkan
pekerjaan, hubungan dan berhenti hidup.
Maka ia pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan orang
bijak.
“Apakah bapak bisa memberi saya satu alasan yang baik agar tidak berhenti
hidup dan menyerah ?”
Jawaban orang bijak sangat mengejutkan,
“Coba lihat ke sekitarmu...
Apakah kamu melihat pakis dan bambu ?”
“Ya” jawab pria itu.
“Ketika menanam benih pakis dan bambu,
Aku merawat keduanya secara sangat baik.
Aku memberi keduanya air yang cukup.
Pakis tumbuh dengan cepat, daunnya yang hijau segar menutupi permukaan tanah
hutan. Sementara itu benih bambu tidak menghasilkan apapun, tetapi aku tidak
menyerah.
Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,
tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu.
Tetapi aku tidak menyerah.
Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu, tetapi aku
tidak menyerah.
Di tahun keempat, masih juga belum ada apapun dari benih bambu. Aku tidak
menyerah” kata orang bijak. *
*“Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.
Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk
bertahan hidup.
Aku tidak pernah menyerah dalam hidup ini dan senantiasa bersemangat.
“Tahukah kamu, anak-Ku...
Di saat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya
sedang menumbuhkan akar-akar ?”
“Aku tidak meninggalkan bambu itu,
Aku juga tak akan patah semangat”
“Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” kata orang bijak.
“Bambu mempunyai tujuan yang berbeda dengan pakis,
Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah”
“Waktumu akan datang...
Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi”.*
0 komentar:
Posting Komentar